Pemkab Samosir Hadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan 2023 di Kantor Gubernur Sumut

    Pemkab Samosir Hadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan 2023 di Kantor Gubernur Sumut

    SUMUT-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melaksanakan kegiatan High Level Event Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (31/05/2023).

    High Level Event Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara tersebut dihadiri Bupati Samosir diwakili Kepala Bappedalitbang Rajoki Simarmata, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang dan seluruh kepala Daerah se - Sumatera Utara

    Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen dalam memperkuat pengendalian inflasi pangan, Bank Indonesia  bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara, sekaligus meluncurkan program unggulan perluasan kerja sama antar daerah (KAD) terintegrasi (hulu ke hilir) dan digitalisasi rantai pasok pangan.

    Menteri Dalam Negeri yang diwakili Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komjen Pol Drs. Tomsi Tohir, M.Si, menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas penyelenggaraan GNPIP Sumatera Utara 2023. Beliau turut mengingatkan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak di pusat dan daerah untuk mengatasi cuaca ekstrim termasuk El Nino apalagi di daerah-daerah lumbung pangan.

    Adapun GNPIP Sumatera Utara 2023 ini dilaksanakan dengan mengangkat tema “Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan melalui Peningkatan Produktivitas, Nilai Tambah, dan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Terintegrasi: Membawa Sumut Menjadi Semakin Bermartabat”.ujarnya

    Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menekankan, bahwa pergerakan inflasi yang terkendali tidak terlepas dari sinergi yang erat dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui program GNPIP di berbagai daerah.

    “Hal tersebut tercermin dari perkembangan inflasi nasional per April 2023 yang relatif terjaga di tengah adanya periode Hari Besar Keagamaan Nasional Idulfitri, terutama didukung menurunnya tekanan harga kelompok di berbagai daerah, ”ucap Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung

    “Penyelenggaraan GNPIP Sumatera Utara 2023 juga diharapkan dapat menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan, mendorong produksi, serta mendukung ketahanan pangan nasional

    Tiga kata kunci keberhasilan dalam mengendalikan inflasi, lanjut Juda, yakni sinergi, inovasi dan konsistensi, dimana ketiganya saling mempengaruhi upaya masing-masing. Dengan kata lain, inovasi membawa seluruh pemangku kepentingan untuk mencari terobosan baru dalam pengendalian pangan. Kemudian sinergi, adalah pon penting yang bisa menggerakkan semua pihak. Serta konsistensi untuk memastkan target tercapai.

    Adapun tiga program unggulan GNPIP di Sumatera, katanya, yaitu penguatan produktivitas pangan, penguatan nilai tambah dari sektor pangan dan program perluasan kerja sama antardaerah. Ketiganya menjadi langkah strategis bagi menjawab tantangan inflasi di Sumut, baik yang bersumber dari aspek produksi (hilirisasi), distribusi maupun konsumsi.

    Selain itu, dalam acara tersebut juga diluncurkan dua program unggulan lainnya, yaitu optimalisasi dan penguatan produktivitas pangan untuk memitigasi risiko El Nino, yang diwujudkan dengan pemberian alat dan mesin pertanian, pemberian bantuan alat sensor tanah dan cuaca, dan polybag cabai merah.

    Kedua, penguatan nilai tambah sektor pangan sebagai pilar ekonomi Sumut, yang mencakup program dukungan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor pangan oleh Himbara dan Bank Sumut, serta showcasing produk turunan sektor pangan binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Sumut dan Pemerintah Daerah, ”ujarnya

    Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengatakan, bahwa Provinsi Sumut telah membangun kerja sama dengan provinsi lain dalam hal pengadaan bahan pangan, sebagai upaya mengendalikan inflasi.

    Menurut Gubernur, dunia memang tengah mengantisipasi segala kemungkinan yang ada. Mengingat selain keterbatasan produksi, berbagai masalah seperti perubahan cuaca hingga sekarang ini badai El Nino (pemanasan suhu permukaan laut), menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini berdampak pada terganggunya pasokan bahan pangan dan memicu terjadinya inflasi.

    “Memang kita khawatir dengan analisis dari berbagai negara, tentang prediksi kemungkinan kondisi yang akan terjadi. Dan semuanya mengantisipasi kemungkinan yang ada. Dan tentunya harus dihadapi dengan keyakinan dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, ” ujar Gubernur Edy Rahmayadi

    Sementara, terkait upaya kerja sama antardaerah dalam hal memasok bahan pangan, lanjut Gubernur, Provinsi Sumut sudah menjalin hubungan dengan provinsi lain. Sehingga komoditas pangan yang surplus di satu daerah, bisa didistribusikan secara simultan ke daerah lain, dan sebaliknya.

    Hadir dalam acara tersebut, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir, Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kepala BPK RI Perwakilan Sumut Eydu Octain Panjaitan, serta sejumlah kepala daerah dan pejabat terkait. (Karmel, rel)

    sumut
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Wakil Bupati Simalungun Hadiri Forum Konsolidasi...

    Artikel Berikutnya

    Wujudkan Pelayanan Kesehatan di Samosir,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Tags